Taman Nasional Way Kambas (TNWK)

TNWK merupakan Taman Nasional yang berada di ujung timur Pulau Sumatra. Pada mulanya, TNWK ditetapkan sebagai wilayah perlindungan satwa liar sejak tahun 1937 ketika pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Cagar Alam melalui SK Gubernur Belanda no. 38, 26 Januari 1937. Status Taman Nasional disematkan pada Kawasan Way Kambas pada tahun 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999 dengan luas + 125,631.30 hektar. Kawasan ini berbatasan dengan 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang  (Kuswandono, 2023, p. 6).

Kondisi kanopi tanaman di TNWK (foto: WATALA)

TNWK juga memperoleh predikat sebagai Asean Heritage Park bersama dengan TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat, Kepulauan Seribu, Wakatobi, TN Bantimurung Bulusaraung dan TN Lorentz pada tahun 2015 oleh ASEAN Centre of Biodiversity.

Ekosistem di TNWK terbentuk karena adanya perubahan dari formasi vegetasi dari daerah darat ke air. Kawasan ini mempunyai 4 (empat) tipe ekosistem utama (Kambas B. T., 2023) yaitu:

  • Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah
  • Ekosistem Hutan Rawa 
  • Ekosistem Hutan Mangrove 
  • Ekosistem Hutan Pantai Rendah 

Pada umumnya kondisi topografi di dalam Kawasan Taman Nasional Way Kambas adalah datar sampai dengan sedikit bergelombang dibagian barat, dengan ketinggian 0 – 50 m dpl. Pada bagian timur merupakan daerah yang terpotong oleh sungai yang menyebabkan terbentuknya topografi bergelombang (Kambas, Topografi di TNWK, 2023).

Vegetasi disepanjang sungai Way Kanan yang melintasi Kawasan TNWK (Foto: WATALA)
Flora dan Fauna

Jenis flora yang mendominasi di Kawasan TNBBS adalah meranti (Shorea sp), rengas (Gluta renghas), keruing (Dipterocarpus sp), puspa (Schima walichii) dan banyak jenis lain. Ekosistem tersebut rata-rata mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, dengan stratum tajuk yang lengkap. (TNWK, 2018)

Di kawasan TNWK terdapat lebih dari 50 spesies dari kelompok mamalia, termasuk Lima spesies kunci dan terancam yaitu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), beruang madu (Helarctos malayanus), dan siamang (Hylobates syndactylus syndactylus).

Badak Sumatra (Foto: KLHK)

References

Kambas, B. T. (2023, December 21). Ekosistem Hutan Way Kambas. Retrieved from Balai Taman Nasional Way Kambas: https://waykambas.org/ekosistem-hutan-way-kambas/

Kuswandono, S. M. (2023). Upaya Pengelolaan Gajah Liar Berdampingan Dengan Masyarakat di Taman Nasional Way Kambas. Workshop Strategi Partnership Untuk Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati di Sumatra (p. 6). Bandar Lampung: Watala.

TNWK. (2018). Rencana Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional Way Kambas Lampungn Tahun 2018-2023. Lampung Timur: TNWK.

2 Comments

Leave a Reply to Admin WatalaCancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *